Sabtu, 06 Desember 2014

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PENGAMATAN JARINGAN HEWAN DAN TUMBUHAN Adapun tujuan dari pengamatan adalah, mempelajari struktur dan susunan sel-sel pembangun jaringan hewan dan tumbuhan

MEMAHAMI KONSEP KERJA DALAM TERMODINAMIKA

BANGKIT DAN MASUK KE DALAM HAYAT BARU Sebab jika kita telah menjadi satu dengan Dia dalam apa yang sama dengan kematianNya, kita juga akan menjadi satu dengan Dia dalam apa yang sala dalamm kebangkitanNya (Rm 6: 5 TI.).


BANGKIT DAN MASUK KE DALAM HAYAT BARU

            Sebab jika kita telah menjadi satu dengan Dia dalam apa yang sama dengan kematianNya, kita juga akan menjadi satu dengan Dia dalam apa yang sala dalamm kebangkitanNya (Rm 6: 5 TI.).
            Dalam kebangkitan, muncul pernyataan yang berbeda, karena sesuatu yang baru telah masuk. Melalui baptisan aku masuk kedalam kematianNya, tetapi aku tidak masuk dengan cara yang sama dalam kebangkitanNya. Puji Tuhan kebangkitanNyalah yang masuk ke dalam hidupku, membaringkan hayat yang baru kepadaku. Dalam kematian Tuhan, yang ditekankan adalah “aku di dalam kristus”. Dalam kebangkitanNya, meskipun aku tetap didalamNya, tetapi yang ditekankan disini adalah “Kristus di dalamku’’, bagaimana Kristus dapat menyalurkan hayat kebangkitanNya kepadaku? Bagaimana saya dapat menerima hayat baru tersebut? Paulus memberikan satu gambaran yang sangat baik dengan perkataan ini “bersatu dengan Dia”. Karena kata bersatu dalam bahasa Yunani mengandung arti “okulasi” ini memberikan gambaran yang sangat indah tentang hayat Kristus yang dibagikan kepada kita melalui kebangkitan.
            Di Fu Kien, saya pernah mengunjungi seseorang yang memiliki kebun lengkeng. Ia memiliki tanah seluas tiga-empat hektar yang ditanai kira-kira tiga ratus batang pohon lengkeng. Saya bertanya, pohon tersebut hasil okulasi apa ditanam dari bibit aslinya. Jawabnya, “ Anda kira aku mau memboroskan tanahku dengan menanam pohon yang tidak diokulasikan ? apa yang dapat saya harapkan dari pohon yang ditanan dari pohon yang ditanam dari bibit aslinya?”
            Lalu saya meminta dia menjelaskan proses pengokulasian, dan dengan senang hati ia memenuhinya. “Bila sebatang pohon lengkeng sudah mencapai ketinggian tertentu, kupotong ujung batangnya. Kemudian aku mengokulasikan batang pohon yang baik diatasnya.”Sambil menunjuk sebatang pohon dia berkata, “Anda lihat pohon itu, saya menyebutnya pohon induk, karena semua okulasi untuk pohon lain berasal dari situ. Kalau pohon lain dibiarkan bertumbuh menurut aslinya, buahnya hanya sebesar buah ceri, kulit dan bijinya tebal. Pohon induk itu buahnnya sebesar buah rambutan, kulitnya tipis, bijinya kecil, dan rasanya manis. Semua pohon yang diokulasikan dengan carang dari pohon induk itu pasti menghasilkan buah yang begitu juga.” Saya bertanya lagi, “bagaimana proses terjadinya?” Jawabnya, “Sederhana sekali. Aku hanya mengambil sebuah carang dari pohon induk dan mengokulasikan ke pohon yang dikehendaki. Aku melukai (melubangi kecil ) pohon yang jelek hasilnya, lalu menyisipkan tunas pohon yang baik ke bagian yang terluka itu. Kemudian keduanya aku ikat menjadi satu dan membiarkannya bertumbuh.” “Tetapi, bagaimana pohon itu bisa bertumbuh?” tanya saya. Dia segera menjawab “Aku tidak tahu, tetapi pohon itu nyatanya bertumbuh.”
            Dia juga menunjukan kepadaku sebatang pohon, salah satu rantingnya menghasilkan buah yang jelek ( ranting itu tumbuh dari batang dibawah batas cabang yang diokulasi), dan pada ranting yang lain tumbuh banyak buah yang baik ( ranting ini tumbuh dari batang diatas batas cabang yang diokulasi). Dia berkata, “Aku segera membiarkan pohon yang lama dengan buahnya yang tidak baik untuk memperlihatkan perbedaanya. Dari pohon ini anda akan mengerti okulasi. Sekarang, tentunya anda dapat memahami, mengapa aku hanya menanam pohon yang telah diokulasikan.”
            Bagaimana  sebatang pohon bisa menghasilkan buah yang lain jenisnya? Bagaimana sebatang pohon yang jelek bisa menghasilkan buah yang baik? Hanya melalui okulasi, yaitu memasukkan hayat pohon yang baik kedalam pohon yang jelek. Kalau manusia dapat mengokulasikan sebatang ranting pohon yang satu ke pohon yang lain, tidak dapatkah TUHAN mengokulasikan hayat Putra-Nya kedalam manusia?
            Suatu hari, seorang wanita terbakar lengannya. Ia segera dibawa ke rumah sakit. Untuk mencegah pengerutan yang besar karena luka bakar, perlu ditambalkan selembar kulit baru pada daerah yang luka. Sayang usaha pemindahan kulit yang diambil dari kulit wanita itu sendiri tidak berhasil ; karena usiannya yang lanjut dan gizi yang buruk. Ada seorang juru rawat warga asing menawarkan kulitnya. Operasi dilaksanakan dan berhasil. Kulit yang baru melekat baik dengan kulit yang lama. Berapa hari kemudian, luka bakar itupun sembuh. Wanita itu keluar dari rumah sakit dengan tangan yang sembuh seperti sediakala. Tetapi sekarangpada lengannya terlihat selembar kulit putih di antara kulitnya yang kuning. Hal itu menceritakan kejadian masa lalunya. Mungkin anda bertanya, bagaimana kulit orang lain dapat bertumbuh pada lengan wanita itu? Saya tidak tahu bagaimana kulit itu bertumbuh, tetapi saya tahu bahwa kulit itu telah benar-benar bertumbuh.
            Kalau ahli bedah di dunia dapat mengambil selembar kulit dari tubuh seseorang dan memindahkannya pada tubuh orang lain, tidak dapatkah Ahli Bedah Ilahi menanamkan hayat PutraNya kedalam kita? Saya tidak tahu bagaimana hal itu terjadi. “Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau kemana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh” (Yoh. 3 : 8). Kita tidak dapat menceritakan bagaimana TUHAN melakukan pekerjaanNya di dalam kita, tetapi hal itu telah terjadi. Kita tidak dapat melakukan apa-apa untuk mewujudkannya, karena melalui kebangkitan TUHAN sudah melakukannya.
            TUHAN telah melakukan segalanya. Hanya ada satu hayat yang baik dalam dunia ini, dan hayat itu telah diokulasikan ke dalam jutaan hayat  yang lain. Kita menyebutnya “kelahiran baru”. Kelahiran baru atau kelahiran kembali adalah penerimaan suatu hayat yang tidak kumiliki sebelumnya. Bukan berarti hayat alamiahku berubah sama sekali, melainkan hayat yang lain itu, hayat yang sama sekali baru, hayat ilahi, telah menjadi hayatku.
            TUHAN telah menyingkirkan ciptaan lama melalui salib PutraNya, dan mendatangkan suatu ciptaan baru dalam Kristus melalui kebangkitan. Dia telah menutup pintu ke pada kerajaan kegelapan yang lama dan memindahkan kita kedalam kerajaan PutraNya yang kekasih. Muliaku ada dalam fakta bahwa semuanya telah digenapkan—melalui salib Tuhan kita Yesus Kristus, dunia yang lama telah “disalibkan bagiku dan aku bagi dunia” (Gal. 6 : 14). Baptisanku adalah kesaksianku di muka umum atas fakta ini; sebagaimana dengan mulut aku bersaksi, sehingga aku beroleh selamat. “dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan” (Rm. 10 :10)


STRUKTUR ORGANISASI KEHIDUPAN

STRUKTUR ORGANISASI KEHIDUPAN

Urutan tingkat kehidupan pada manusia ( dimulai dari yang paling sederhana :
Tingkat kimia àsel àjaringan àorgan àsistem organ àorganisme (manusia )

Berikut adalah gambar urutan tingkat kehidupan organisme:

1.      Sel
Adalah unit terkecil penyusun tubuh makhluk hidup
Contoh :
-          Pada tumbuhan: sel parenkim, sel endodermis, sel epidermis
-          Pada hewan : sel saraf, sel otot, sel darah merah, sel darah putih

2.      Jaringan
Adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama.
Contoh :
-          Pada tumbuhan : jaringan epidermis, jaringan endodermis, jaringan parenkim, jaringan spons atau bunga karang
-          Pada hewan : jaringan saraf, jaringan otot.

3.      Organ
Adalah gabungan dari jaringan-jaringan yang memiliki bentuk yang sama dan menjalankan fungsi yang sama.
Contoh :
-          Pada tumbuhan : akar, batang, dan daun
-          Pada hewan : kulit, ginjal, hati, pankreas

4.      Sistem Organ
Adalah sekumpulan organ-organ yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama.
Contoh :
-          Pada tumbuhan : sekuntum bunga mawar, tanaman jagung
-          Pada hewan : seekor kucing, seekor kambing, seorang manusia

5.      Populasi
Adalah sekumpulan individu yang sejenis yang mendiami suatu tempat.
Contoh :
-          Sekelompok siswa di dalam satu kelas
-          Sekelompok kambing di dalam kandang
6.      Komunitas
Adalah kumpulan populasi yang berbeda-beda yang mendiami suatu wilayah atau tempat
Contoh : komunitas berbagai jenis tumbuhan atau berbagai jenis bunga yang terdapat di taman bunga

7.      Ekosistem
Adalah sekumpulan berbagai jenis makhluk hidup yang berbeda yang memiliki hubungan timbal balik dengan lingkungan di sekitarnya yang mendiami suatu daerah.
Contoh :
-          Ekosistem pantai
-          Ekosistem darat
-          Ekosistem laut, dan lain-lain



12-02-2008 9-43-45_0001

MAKALAH STRUKTUR DAN FUNGSI PADA HEWAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
            Banyak orang yang melupakan pentingnya struktur dan fungsi hewan, ketika kita mempelajari struktur dan fungsi hewan, kita akan mempelajari jaringan, organ dan sistem organ. Jaringan adalah kumpulan sel sejenis yang memiliki struktur dan fungsi yang sama untuk membentuk suatu organ. Gabungan dari beberapa organ yang melakukan fungsi tertentu di dalam tubuh disebut sistem organ. Dalam makalah ini penulis akan membahas lebih detail tentang macam-macam jaringan, fungsi dari organ dan sistem organ.
Menurut penulis bab ini penting sekali untuk di bahas karena dalam kenyataannya kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan kurang bersyukur atas segala nikmat yang telah Tuhan berikan pada kita. Contohnya saja ketika kita belajar tentang organ kulit, organ kulit terdiri dari beberapa jaringan yaitu jaringan epitel, jaringan saraf, jaringan ikat, jaringan otot dan pembuluh darah. Bayangka saja ketika dalam salah satu bagian tubuh kita tidak terdapat salah satu jaringan di atas, itu akan sangat mengerikan sekali. Harapan penulis kepada pembaca setelah membaca makalah ini, pembaca akan lebih mengerti tentang pentingnya jaringan, organ dan sistem organ khusunya pada manusia

1.2  Rumusan masalah
1.      Apakah macam-macam jaringan, organ, dan sistem organ pada hewan?
2.      Apakah fungsi dari jaringan, organ, dan sistem organ pada hewan?
3.      Bagaimanakah penggolongan hewan berdasarkan ada tidaknya tulang belakang?

1.3  Tujuan
1.    Untuk mengetahui macam-macam jaringan, organ, dan sistem organ pada hewan
2.    Untuk mengetahui fungsi dari jaringan organ, dan sistem organ pada hewan
3.    Untuk mengetahui penggolongan hewan berdasarkan ada tidaknya tulang belakang
BAB II
PEMBAHASAN
2.1    Hewan invertebrata dan vertebrata
Berdasarkan tulang belakangnya hewan dibagi menjadi invertebrata dan vertebrata.
1.      Hewan invertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang, berdasarkan selnya invertebrata di bagi menjadi uniseluler dan multi seluler.
·         Hewan uniseluler: protozoa.
·         Hewan multiseluler:
o   Porifera
o   Coelenterata
o   Platyhelminthes
o   Nematheminthes
o   Anelida
o   Molusca
o   Arthropoda
o   Echinodremata
Berdasarkan jaringan embrional hewan invertebrata dibagi menjadi diploblastik (dua lapisan) dan triploblastik (tiga lapisan).
2.      Hewan vertebrata adalah hewan yang memiliki tulang belakang. Yang tergolong vertebrata adalah pisces, amfibi, reptilia, aves, dan mamalia.
2.2  Struktur dan Jaringan Hewan
Jaringan adalah kumpulan sel sejenis yang memiliki struktur dan fungsi yang sama untuk membentuk suatu organ. Jenis jaringan  yang umumnya dimiliki oleh hewan kecuali hewan yang paling sederhana ada empat macam, yaitu jaringan saraf, jaringan epitel, jaringan otot, dan jaringan ikat. Berdasarkan struktur jaringan dan fungsi utamanya, kita dapat membedakan keempat jaringan dasar hewan pada tabel berikut
Jaringan
Sel
Matriks Ekstraselular
Fungsi Utama
Saraf
Rangkaian tonjolan sel yang memanjang
Tidak ada


Menyampaikan impuls/rangsang saraf
Epitel
Kumpulan sel bersegi banyak
Sedikit




Melapisi permukaan atau rongga tubuh, sekresi bahan-bahan kelenjar
Otot
Sel kontraktil yang memanjang
Cukup banyak

Sebagai alat aktif
Ikat
Beberapa tipe sel yang menetap atau berpindah-pindah
Banyak sekali


Sebagai penyokong dan pelindung

2.2.1 Jaringan Saraf
Jaringan saraf merupakan jaringan yang berperan mengirimkan sinyal-sinyal ke seluruh tubuh. jaringan tersebut disusun oleh sel-sel saraf atau neuron yang dapat kita temukan di otak, urat saraf, dan tulang belakang.
      Neuron memiliki beberapa bagian,yaitu dendrit, badan sel, dan akson. Dendrit yaitu penjuluran ke arah luar badan sel yang berperan sebagai penerima sinyal untuk di antarkan inti sel ke badan sel. Badan sel yaitu bagian utama neuron yang memiliki inti sel. Akson ( neurit), merupakan penjuluran badan sel yang berfungsi untuk mengirimkan sinyal-sinyal dari badan sel ke akson pada badan sel neuron yang lainnya.
      Berdasarkan fungsinya, neuron dibedakan menjadi dua macam,yaitu neuron sensorik da neuron motorik.
·         Neuron sensorik berfungsi untuk menerima sinyal dari lingkungan dan mengiri ke saraf pusat ( otak atau sumsum tulang belakang ).
·         Neuron motorik berfungsi untuk mengirim sinyal dari saraf pusat menuju organ lainnya di dalam tubuh.
Ciri-ciri jaringan saraf
v  Jaringan ini tersusun oleh sel-sel saraf ( neuron )
v  Sel saraf terdiri dari bagian-bagian yang disebut: dendrite,neurit,dan badan sel
v  Berfungsi sebagai koordinasi aktivitas tubuh
2.2.2 Jaringan Epitel
Jaringan epitel merupakan jaringan penutup permukaan tubuh,baik permukaan tubuh sebelah luar maupun sebelah dalam, jaringan epitel juga jaringan yang melapisi permukaan tubuh dan membatasi rongga tubuh contoh permukaan sebelah luar yang memiliki jaringan epitelium adalah kulit,sedangkan permukaan sebelah dalam tubuh yang mengandung epithelium adalah permukaan dalam usus,paru-paru,pembuluh darah,dan rongga tubuh. Jaringan epitel dapat berasal dari perkembangan lapisan ektoderma,mesoderma,endoderma.
Ciri dan sifat Epitel
a)      Disusun oleh sel-sel dan molekul ekstraseluler
b)      Bentuk bervariasi bergantung pada fungsi dan letak
c)      Tidak terdapat material di antara sel-sel penyusunnya
d)     Berfungsi sebagai penutup dan kelenjar
Tipe Epitel
Epitel terbagi menjadi dua kelompok berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu epitel penutup dan epitel kelenjar.
a.       Epitel penutup
Epitel penutup adalah jaringan yang tersusun dalam bentuk lembaran yang menutup permukaan luar tubuh, rongga tubuh, atau saluran yang berhubungan dengan permukaan tubuh. selain sebagai penutup, epitel tersebut jugs berfungsi untuk proteksi dan absorpsi zat. Epitel terbagi lagi menjadi beberapa jenis
1.Berdasarkan letak
Ada empat jenis epitel, jaringan epitel yang melapisi lapisan luar tubuh disebut epitelium; jaringan epitel yang membatasi rongga tubuh disebut mesotelium; dan jaringan epitel yang membatasi organ disebut endotelium.
2.Berdasarkan jumlah lapisan jaringan penyusun
Bentuk epitel penutup berdasarkan bentuk dan jumlah lapisan jaringan dasar dapat dilihat pada tabel.
Jenis Epitel
Gambar
Fungsi
Terdapat Pada
Pipih selapis
Pertukaran zat melalui difusi
.Pembuluh darah
.Alveoli paru-paru
Kubus selapis
Sekresi
.Tubula ginjal
.Kelenjar ludah (lapisan dalam)
.Kelenjar tiroid
Silindris selapis
Sekresi/penyerapan aktif zat zat
.Usus halus
Pipih berlapis
Proteksi pada permukaan yang mudah terkikis
.Kulit luar
.Dinding esophagus,anus dan vagina
Kubus berlapis
Proteksi pada permukaan yang mudah terkikis
.Bagian dalam mulut
.Kelenjar keringat
Silindris bersilia berlapis semu
Silia untuk menggerakkan partikel yang ada di atasnya
.Saluran nasal
.Saluran telur
Silindris berlapis
Sekresi/ ekskresi
.Lapisan luar kelenjar ludah,kelenjar susu,uretra.
Transisional
Proteksi pada bagian yang mudah berubah volumenya
.Kantung kemih
.Ginjal
.Saluran ureter

b.      Epitel kelenjar
Epitel kelenjar adalah jaringan yang terbentuk dari sel-sel yang terspesialisasi untuk memproduksi sekret (getah cair). Molekul yang disekresikan biasanya disimpan di dalam sel, tepatnya di dalam vakuola sekresi. Sel-sel epitel kelenjar dapat mensekresikan protein (pankreas), lemak (anak ginjal dan kelenjar minyak rambut), atau kompleks karbohidrat dan protein (kelenjar air liur).
2.2.3        Jaringan Otot
Jaringan otot tersusun dari sel-sel yang dapat berkontraksi sehingga mampu melakukan pergerakan pada berbagai bagian tubuh. sel otot dapat berkontraksi karena mengandung protein kontraktif yang disebut miofibril. Miofibril tersusun dari aktin dan miosin. Sel tersebut dikelilingi suatu lapisan yang disebut sarkolema. Jaringan otot dibagi menjadi tiga macam, yaitu otot polos, otot rangka (lurik), dan otot jantung.
Jenis Jaringan Otot
Jenis Jaringan
Ciri-ciri
Fungsi
Letak
Otot polos
a.bentuk sel memanjang dengan ujung meruncing.
b.Berinti satu di tengah.
c.Miofibril tidak berwarna ( polos)
d.Merupakan otot tak sadar ( otot involunter )
e. Reaksi terhadap rangsang lambat.
a.       Melangsungkan gerakan di luar kehendak contohnya gerak zat/makanan pada saluran pencernaan.
b.      Mengontrol diameter pembuluh darah dan biji mata.


Saluran pencernaan,saluran pernapasan.
Pembuluh darah, dan pembuluh limfe.
Otot Lurik
a.       Bentuk sel silindris relative panjang
b.      Berinti banyak terletak di inti.
c.       Berabut myofibril berwarna elap dan terang.
d.      Bekerja di bawah kehendak (otot volunter)
e.       Reaksi  terhadap rangsang cepat.
f.       Mudah lelah.
a.              Sebagai alat gerak aktif.
b.             Berkonsentrasi secara cepat dan kuat untuk menggerakan tulang dan tubuh.







Melekat pada rangka ( tendon )
Otot Jantung
a.       Bentuk silindris,relative panjang
b.      Susunan seperti otot lurik.
c.       Berinti satu atau dua di tengah.
d.      Bekerja tidak di bawahkehendak(otot tidaksadar) di pengaruhi saraf otonom.
e.       Kontraksi secara otomatis.
f.       Reaksi terhadap rangsang lambat.
Menyebabkan jantung menguncup dan mengembang sehingga darah terpompa.
Dinding jantung
2.2.4   Jaringan ikat
Jaringan ikat berfungsi untuk mengikat dan menyokong jaringan lain. Berlawanan dengan jaringan epitel selnya terkemas rapat, jaringan ikat memiliki kumpulan sel-sel yang jarang,yang tersebar dalam suatu matriks ekstraseluler. Matriks tersebut umumnya terdiri atas suatu anyaman serat yang tertanam dalam suatu dasar ( fondasi ) yang seragam yang dapat berupa cairan, seperti agar,atau padatan
Jaringan ikat disebut juga jaringan penyokong. Jaringan ikat terdiri dari berbagai jenis, di antaranya sebagai berikut :
Nama jaringan
Nama sel
Matrik
Gambar
Adiposa
Adiposit
Lemak
Ikat padat (ligament dan tendon)
Fibrosit
Serat kolagen
Ikat longgar ( facia)
Fibrosit
Serat kolagen
Serat elastis
Serat retikuler
Tulang rawan
v  Hialin

v  Fibrosa


v  Elastis
Kondrosit
Kondrin
Tulang keras
Osteosit
v  Kolagen
v  Kalsium karbonat
v  Kalsium phosphat
Darah
Eritrosit
Leukosit
Trombosit
Plasma

Jaringan Lemak ( Adiposa )
            Jaringan lemak tersusun atas sel-sel lemak yang tidak membentuk serat-serat intraseluler atau matriks, tetapai terspesialisasi untuk menimbun lemak.Jaringan lemak berasal dari sel-sel mesenkim. Jaringan ini berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi organ-organ secara mekanis dari benturan, sebagai persediaan cadangan makanan, dan sebagai alat untuk mengatur panas dengan cara membantu menjaga suhu badan terutama pada bayi yang baru saja dilahirkan. Jaringan lemak terdapat pada seluruh bagian tubuh, yaitu di bawah kulit di sekitar persendian, serta di organ bagian dalam seperti ginjal dan jantung.
Jaringan ikat padat
            Jaringan ikat padat memiliki ciri susunan serat yang padat dan jumlah selnya berkurang. Jaringan ini didominasi oleh serat kolagen tersebut terdapat sel fibroblast. Sifat jaringan ikat padat adalah tidak elastis. Jaringan ikat padat berfungsi sebagai menghubungkan antara organ tubuh yang satu dengan tubuh yang lainnya.
Jaringan Tulang Rawan
            Bahan  jaringan  tulang rawan mengandung suatu kompleks protein dan karbohidrat yang dikenal sebagai kondromukoid. Sel tulang rawan disebut kondrosit berfungsi untuk mensintesis matriks.
            Berdasarkan kandungan senyawa matriksnya, jaringan tulang rawan dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut :
1.Tulang rawan Hialin
2.Tulang rawan elastis
3. Tulang rawan fibroblast
Jaringan Darah
            Jaringan darah dapat disebut sebagai jaringan ikat yang terspesialisasi yang dibentuk dari sel- sel bebas dan suatu matrik cai ( plasma ). Sel – sel darah berkembang  lalu masuk ke dalam aliran darah sebagai sel- sel yang sepenuhnya telah terbentuk. Jaringan darah berfungsi sebagai membawa sari-sari makanan,hormone,oksigen,dan sisa-sisa hasil metabolisme, serta mencegah infeksi. Jaringan darah terdiri dari eritrosit,leukosit, trombosit, dan plasma.

Eritrosit ( sel darah merah )
            Eritrosit berbentuk seperti lempengan bikonkaf ( cekung ganda ) dengan diameter kurang lebih 8 µm. eritrosit tidak memiliki inti sel ( nucleus ). Sitoplasma eritrosit mengandung protein yang disebut hemoglobin. Hemoglobin berikatan dengan oksigen akan membentuk oksihemoglobin. Apabila kandungan oksigen suatu jaringan tubuh lebih rendah dari pada kandungan oksigen dalam paru- paru, oksihemoglobin akan pecah sehingga oksigen dibebaskan untuk digunakan dalam proses metabolisme sel. Hemoglobin juga berperan penting untuk mengangkut karbon dioksida dari jaringan ke paru - paru.
Leukosit ( sel darah putih )
            Leukosit memiliki sebuah nucleus dan tidak mengandung hemoglobin. Gerakan yang dilakukan leukosit adalah gerakan amuboid. Berdasarkan granula ( butiran – butiran ) dalam sitoplasmanya, leukosit terbagi menjadi dua jenis yaitu :
·         Granulosit merupakan leukosit yang memiliki protein garnula di dalam sitoplasmanya. Granulosit menyusun 60 – 70 % dari keseluruhan leukosit. Granula terdiri dari neutrofil, eusinofil, basofil.
·         Agranulosit merupakan leukosit yang tidak memilki granula di dalam sitoplasmanya. Agranulosit terdiri dari limfosit dan monosit.
Trombosit ( keping darah )
            Trombosit berbentuk lempengan dengan diameter 2-4 µm. Di dalam trombsit banyak terdapat granula, namun tidak terdapat nucleus. Trombosit membantu penghentian keluarnya darah akibat kerusakan pada pembuluh darah.
Plasma
            Bagian darah yang cair serta mengandung larutan elektrolit dan protein disebut plasma. Protein plasma terdiri dari albumin, globulin dan fibrinogen. Selain itu, plasma juga mengandung sejumlah bahan terlarut, seperti zat makanan, hormone, dan faktor – faktor pembeku darah.
2.3                  Organ Hewan
Organ hewan merupakan kumpulan bermacam-macam jaringan untuk melakukan fungsi tertentu di dalam tubuh. misalnya, organ kulit yang terdiri atas jaringan ikat, epitel, otot, pembuluh darah, dan saraf.
Berdasarkan letaknya organ hewan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organ dalam dan organ luar. Contoh organ dalam adalah paru-paru, jantung, lambung, limpa, hati, pankreas, dan usus, sedangkan organ luar adalah kulit, telinga, mata dan hidung.

2.4    Sistem Organ Hewan
Sistem organ adalah gabungan dari berbagai organ yang melakukan fungsi tertentu di dalam tubuh. setiap organ memegang peranan yang sama penting dalam menjalankan fungsinya. Sistem organ dalam tubuh manusia dikelompokkan menjadi sebelas, yaitu :
Sistem organ
Komponen utama
Fungsi utama
Pencernaan
Mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus, hati, pankreas, anus
Pengolahan makanan (oenelanan. Pencernaan, penyerapan, pembuangan)
Sirkulasi
Jantung, pembuluh darah, darah
Distribusi internal bahan-bahan
Respirasi
Paru-paru, trakea, pipa pernapasan lain
Pertukaran gas (pengambilan oksigen; pembuangan karbon dioksida)
Kekebalan dan limfatik
Sumsum tulang, nodus limfa, timus, limfa, pembuluh limfa, sel darah putih
Pertahanan tubuh (perlawanan terhadap infeksi dan kanker)
Ekskresi
Ginjal, ureter, kandung kemih, uretra
Pembuangan sisa metabolisme; pengaturan keseimbangan osmotik darah
Endokrin
Pituitari(hipofisis), tiroid pankreas, kelenjar penghasil hormon lain
Koordinasi aktivitas tubuh (misalnya pencernaan, metabolisme)
Reproduksi
Ovarium, testis, dan organ-organ terkait
Reproduksi
Saraf
Otak, sumsum tulang belakang, saraf dan organ sensoris
Koordinasi aktivitas tubuh; deteksi stimulus dan formulasi atau penentuan respons terhadap stimulus
Integumen
Kulit dan aksesorisnya (misalnya rambut, kuku, dan kelenjar kulit)
Perlindungan terhadap cederamekanis, infeksi, pengeringan)
Kerangka
Kerangka (tulang sejati, tendon, ligamen, tulang rawan)
Memberi bentuk tubuh, melindungi organ-organ yang lunak dalam tubuh, tempat menyimpan cadangan mineral, tempat pembentukan sel-sel darah, dan sebagai alat gerak pasif
Otot
Otot rangka
Membantu pergerakan tubuh (alat gerak aktif), menentukan postur tubuh, dan tempat menyimpan senyawa cadangan berupa glikogen.



Kesimpulan
Di lihat dari ada tidaknya tulang belakang hewan di bagi menjadi invertebrata dan vertebrata. jaringan pada hewan dibagi menjadi empat, yaitu : jaringan saraf, jaringan epitel, jaringan otot dan jaringan ikat. Organ di bedakan menjadi organ dalam dan organ luar. Terdapat sebelas sistem organ pada hewan.



DAFTAR PUSTAKA
Aryulina, Diah, Ph.D, dkk. 2007. Biologi 2  SMA dan  MA untuk kelas XI. Jakarta : Erlangga
Aryulina, Diah, Ph.D, dkk. 2007. Biologi SMA dan MA untuk kelas X. Jakarta : Erlangga
Campbell, dkk. Edisi kelima. BIOLOGI. Jakarta : Erlangga
Nurhayati, Nunung. 2009. 1700 bank soal bimbingan pemantapan biologi SMA. Bandung : Yrama Widya