Sabtu, 06 Desember 2014
BANGKIT DAN MASUK KE DALAM HAYAT BARU Sebab jika kita telah menjadi satu dengan Dia dalam apa yang sama dengan kematianNya, kita juga akan menjadi satu dengan Dia dalam apa yang sala dalamm kebangkitanNya (Rm 6: 5 TI.).
BANGKIT DAN
MASUK KE DALAM HAYAT BARU
Sebab jika kita telah menjadi satu dengan Dia dalam apa
yang sama dengan kematianNya, kita juga akan menjadi satu dengan Dia dalam apa
yang sala dalamm kebangkitanNya (Rm 6: 5 TI.).
Dalam kebangkitan,
muncul pernyataan yang berbeda, karena sesuatu yang baru telah masuk. Melalui
baptisan aku masuk kedalam kematianNya, tetapi aku tidak masuk dengan cara yang
sama dalam kebangkitanNya. Puji Tuhan kebangkitanNyalah yang masuk ke dalam hidupku,
membaringkan hayat yang baru kepadaku. Dalam kematian Tuhan, yang ditekankan
adalah “aku di dalam kristus”. Dalam kebangkitanNya, meskipun aku tetap
didalamNya, tetapi yang ditekankan disini adalah “Kristus di dalamku’’,
bagaimana Kristus dapat menyalurkan hayat kebangkitanNya kepadaku? Bagaimana
saya dapat menerima hayat baru tersebut? Paulus memberikan satu gambaran yang
sangat baik dengan perkataan ini “bersatu dengan Dia”. Karena kata bersatu
dalam bahasa Yunani mengandung arti “okulasi” ini memberikan gambaran yang
sangat indah tentang hayat Kristus yang dibagikan kepada kita melalui
kebangkitan.
Di Fu Kien, saya pernah
mengunjungi seseorang yang memiliki kebun lengkeng. Ia memiliki tanah seluas
tiga-empat hektar yang ditanai kira-kira tiga ratus batang pohon lengkeng. Saya
bertanya, pohon tersebut hasil okulasi apa ditanam dari bibit aslinya.
Jawabnya, “ Anda kira aku mau memboroskan tanahku dengan menanam pohon yang
tidak diokulasikan ? apa yang dapat saya harapkan dari pohon yang ditanan dari pohon
yang ditanam dari bibit aslinya?”
Lalu saya meminta dia menjelaskan
proses pengokulasian, dan dengan senang hati ia memenuhinya. “Bila sebatang
pohon lengkeng sudah mencapai ketinggian tertentu, kupotong ujung batangnya.
Kemudian aku mengokulasikan batang pohon yang baik diatasnya.”Sambil menunjuk
sebatang pohon dia berkata, “Anda lihat pohon itu, saya menyebutnya pohon
induk, karena semua okulasi untuk pohon lain berasal dari situ. Kalau pohon
lain dibiarkan bertumbuh menurut aslinya, buahnya hanya sebesar buah ceri,
kulit dan bijinya tebal. Pohon induk itu buahnnya sebesar buah rambutan,
kulitnya tipis, bijinya kecil, dan rasanya manis. Semua pohon yang diokulasikan
dengan carang dari pohon induk itu pasti menghasilkan buah yang begitu juga.”
Saya bertanya lagi, “bagaimana proses terjadinya?” Jawabnya, “Sederhana sekali.
Aku hanya mengambil sebuah carang dari pohon induk dan mengokulasikan ke pohon
yang dikehendaki. Aku melukai (melubangi kecil ) pohon yang jelek hasilnya,
lalu menyisipkan tunas pohon yang baik ke bagian yang terluka itu. Kemudian
keduanya aku ikat menjadi satu dan membiarkannya bertumbuh.” “Tetapi, bagaimana
pohon itu bisa bertumbuh?” tanya saya. Dia segera menjawab “Aku tidak tahu,
tetapi pohon itu nyatanya bertumbuh.”
Dia juga menunjukan kepadaku
sebatang pohon, salah satu rantingnya menghasilkan buah yang jelek ( ranting
itu tumbuh dari batang dibawah batas cabang yang diokulasi), dan pada ranting
yang lain tumbuh banyak buah yang baik ( ranting ini tumbuh dari batang diatas
batas cabang yang diokulasi). Dia berkata, “Aku segera membiarkan pohon yang
lama dengan buahnya yang tidak baik untuk memperlihatkan perbedaanya. Dari
pohon ini anda akan mengerti okulasi. Sekarang, tentunya anda dapat memahami,
mengapa aku hanya menanam pohon yang telah diokulasikan.”
Bagaimana sebatang pohon bisa menghasilkan buah yang
lain jenisnya? Bagaimana sebatang pohon yang jelek bisa menghasilkan buah yang
baik? Hanya melalui okulasi, yaitu memasukkan hayat pohon yang baik kedalam
pohon yang jelek. Kalau manusia dapat mengokulasikan sebatang ranting pohon
yang satu ke pohon yang lain, tidak dapatkah TUHAN mengokulasikan hayat
Putra-Nya kedalam manusia?
Suatu hari, seorang wanita terbakar
lengannya. Ia segera dibawa ke rumah sakit. Untuk mencegah pengerutan yang
besar karena luka bakar, perlu ditambalkan selembar kulit baru pada daerah yang
luka. Sayang usaha pemindahan kulit yang diambil dari kulit wanita itu sendiri
tidak berhasil ; karena usiannya yang lanjut dan gizi yang buruk. Ada seorang
juru rawat warga asing menawarkan kulitnya. Operasi dilaksanakan dan berhasil.
Kulit yang baru melekat baik dengan kulit yang lama. Berapa hari kemudian, luka
bakar itupun sembuh. Wanita itu keluar dari rumah sakit dengan tangan yang
sembuh seperti sediakala. Tetapi sekarangpada lengannya terlihat selembar kulit
putih di antara kulitnya yang kuning. Hal itu menceritakan kejadian masa
lalunya. Mungkin anda bertanya, bagaimana kulit orang lain dapat bertumbuh pada
lengan wanita itu? Saya tidak tahu bagaimana kulit itu bertumbuh, tetapi saya
tahu bahwa kulit itu telah benar-benar bertumbuh.
Kalau ahli bedah di dunia dapat
mengambil selembar kulit dari tubuh seseorang dan memindahkannya pada tubuh orang
lain, tidak dapatkah Ahli Bedah Ilahi menanamkan hayat PutraNya kedalam kita?
Saya tidak tahu bagaimana hal itu terjadi. “Angin
bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu
dari mana ia datang atau kemana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap
orang yang lahir dari Roh” (Yoh. 3 : 8). Kita tidak dapat menceritakan
bagaimana TUHAN melakukan pekerjaanNya di dalam kita, tetapi hal itu telah
terjadi. Kita tidak dapat melakukan apa-apa untuk mewujudkannya, karena melalui
kebangkitan TUHAN sudah melakukannya.
TUHAN telah melakukan segalanya.
Hanya ada satu hayat yang baik dalam dunia ini, dan hayat itu telah
diokulasikan ke dalam jutaan hayat yang
lain. Kita menyebutnya “kelahiran baru”. Kelahiran baru atau kelahiran kembali
adalah penerimaan suatu hayat yang tidak kumiliki sebelumnya. Bukan berarti
hayat alamiahku berubah sama sekali, melainkan hayat yang lain itu, hayat yang
sama sekali baru, hayat ilahi, telah menjadi hayatku.
TUHAN telah menyingkirkan ciptaan
lama melalui salib PutraNya, dan mendatangkan suatu ciptaan baru dalam Kristus
melalui kebangkitan. Dia telah menutup pintu ke pada kerajaan kegelapan yang
lama dan memindahkan kita kedalam kerajaan PutraNya yang kekasih. Muliaku ada
dalam fakta bahwa semuanya telah digenapkan—melalui salib Tuhan kita Yesus
Kristus, dunia yang lama telah “disalibkan
bagiku dan aku bagi dunia” (Gal. 6 : 14). Baptisanku adalah kesaksianku di
muka umum atas fakta ini; sebagaimana dengan mulut aku bersaksi, sehingga aku
beroleh selamat. “dengan mulut orang
mengaku dan diselamatkan” (Rm. 10 :10)
STRUKTUR ORGANISASI KEHIDUPAN
STRUKTUR
ORGANISASI KEHIDUPAN
Urutan tingkat
kehidupan pada manusia ( dimulai dari yang paling sederhana :
Tingkat
kimia àsel
àjaringan
àorgan
àsistem
organ àorganisme
(manusia )
Berikut adalah
gambar urutan tingkat kehidupan organisme:
1. Sel
Adalah unit terkecil penyusun tubuh makhluk hidup
Contoh :
-
Pada tumbuhan: sel
parenkim, sel endodermis, sel epidermis
-
Pada hewan : sel saraf,
sel otot, sel darah merah, sel darah putih
2. Jaringan
Adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang
sama.
Contoh :
-
Pada tumbuhan :
jaringan epidermis, jaringan endodermis, jaringan parenkim, jaringan spons atau
bunga karang
-
Pada hewan :
jaringan saraf, jaringan otot.
3. Organ
Adalah gabungan dari jaringan-jaringan yang memiliki
bentuk yang sama dan menjalankan fungsi yang sama.
Contoh :
-
Pada tumbuhan :
akar, batang, dan daun
-
Pada hewan : kulit,
ginjal, hati, pankreas
4. Sistem Organ
Adalah sekumpulan organ-organ yang memiliki bentuk dan
fungsi yang sama.
Contoh :
-
Pada tumbuhan : sekuntum
bunga mawar, tanaman jagung
-
Pada hewan : seekor
kucing, seekor kambing, seorang manusia
5. Populasi
Adalah sekumpulan individu yang sejenis yang mendiami
suatu tempat.
Contoh :
-
Sekelompok siswa di
dalam satu kelas
-
Sekelompok kambing
di dalam kandang
6. Komunitas
Adalah kumpulan populasi yang berbeda-beda yang mendiami
suatu wilayah atau tempat
Contoh : komunitas berbagai jenis tumbuhan atau berbagai
jenis bunga yang terdapat di taman bunga
7. Ekosistem
Adalah sekumpulan berbagai jenis makhluk hidup yang
berbeda yang memiliki hubungan timbal balik dengan lingkungan di sekitarnya
yang mendiami suatu daerah.
Contoh :
-
Ekosistem pantai
-
Ekosistem darat
-
Ekosistem laut, dan
lain-lain

MAKALAH STRUKTUR DAN FUNGSI PADA HEWAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banyak orang yang melupakan
pentingnya struktur dan fungsi hewan, ketika kita mempelajari struktur dan
fungsi hewan, kita akan mempelajari jaringan, organ dan sistem organ. Jaringan
adalah kumpulan sel sejenis yang memiliki struktur dan fungsi yang sama untuk
membentuk suatu organ. Gabungan dari beberapa organ yang melakukan fungsi
tertentu di dalam tubuh disebut sistem organ. Dalam makalah ini penulis akan
membahas lebih detail tentang macam-macam jaringan, fungsi dari organ dan
sistem organ.
Menurut
penulis bab ini penting sekali untuk di bahas karena dalam kenyataannya kita
sebagai makhluk ciptaan Tuhan kurang bersyukur atas segala nikmat yang telah Tuhan
berikan pada kita. Contohnya saja ketika kita belajar tentang organ kulit,
organ kulit terdiri dari beberapa jaringan yaitu jaringan epitel, jaringan
saraf, jaringan ikat, jaringan otot dan pembuluh darah. Bayangka saja ketika
dalam salah satu bagian tubuh kita tidak terdapat salah satu jaringan di atas,
itu akan sangat mengerikan sekali. Harapan penulis kepada pembaca setelah
membaca makalah ini, pembaca akan lebih mengerti tentang pentingnya jaringan,
organ dan sistem organ khusunya pada manusia
1.2
Rumusan
masalah
1. Apakah
macam-macam jaringan, organ, dan sistem organ pada hewan?
2. Apakah
fungsi dari jaringan, organ, dan sistem organ pada hewan?
3. Bagaimanakah
penggolongan hewan berdasarkan ada tidaknya tulang belakang?
1.3 Tujuan
1.
Untuk mengetahui macam-macam
jaringan, organ, dan sistem organ pada hewan
2.
Untuk mengetahui fungsi
dari jaringan organ, dan sistem organ pada hewan
3.
Untuk mengetahui penggolongan hewan berdasarkan ada tidaknya tulang
belakang
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Hewan
invertebrata dan vertebrata
Berdasarkan tulang belakangnya hewan dibagi menjadi
invertebrata dan vertebrata.
1.
Hewan invertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang,
berdasarkan selnya invertebrata di bagi menjadi uniseluler dan multi seluler.
·
Hewan uniseluler: protozoa.
·
Hewan multiseluler:
o
Porifera
o
Coelenterata
o
Platyhelminthes
o
Nematheminthes
o
Anelida
o
Molusca
o
Arthropoda
o
Echinodremata
Berdasarkan jaringan embrional hewan invertebrata
dibagi menjadi diploblastik (dua lapisan) dan triploblastik (tiga lapisan).
2.
Hewan vertebrata adalah hewan yang memiliki tulang belakang. Yang
tergolong vertebrata adalah pisces, amfibi, reptilia, aves, dan mamalia.
2.2 Struktur dan Jaringan Hewan
Jaringan
adalah kumpulan sel sejenis yang memiliki struktur dan fungsi yang sama untuk membentuk
suatu organ. Jenis jaringan yang umumnya
dimiliki oleh hewan kecuali hewan yang paling sederhana ada empat macam, yaitu
jaringan saraf, jaringan epitel, jaringan otot, dan jaringan ikat. Berdasarkan struktur
jaringan dan fungsi utamanya, kita dapat membedakan keempat jaringan dasar
hewan pada tabel berikut
Jaringan
|
Sel
|
Matriks Ekstraselular
|
Fungsi Utama
|
Saraf
|
Rangkaian tonjolan sel yang
memanjang
|
Tidak ada
|
Menyampaikan impuls/rangsang
saraf
|
Epitel
|
Kumpulan sel bersegi banyak
|
Sedikit
|
Melapisi permukaan atau rongga
tubuh, sekresi bahan-bahan kelenjar
|
Otot
|
Sel kontraktil yang memanjang
|
Cukup banyak
|
Sebagai alat aktif
|
Ikat
|
Beberapa tipe sel yang menetap
atau berpindah-pindah
|
Banyak sekali
|
Sebagai penyokong dan pelindung
|
2.2.1 Jaringan Saraf
Jaringan
saraf merupakan jaringan yang berperan mengirimkan sinyal-sinyal ke seluruh
tubuh. jaringan tersebut disusun oleh sel-sel saraf atau neuron yang dapat kita
temukan di otak, urat saraf, dan tulang belakang.
Neuron memiliki beberapa bagian,yaitu
dendrit,
badan sel, dan akson. Dendrit yaitu penjuluran ke arah
luar badan sel yang berperan sebagai penerima sinyal untuk di antarkan inti sel
ke badan sel. Badan sel yaitu bagian utama neuron yang memiliki inti sel. Akson
( neurit), merupakan
penjuluran badan sel yang berfungsi untuk mengirimkan sinyal-sinyal dari badan
sel ke akson pada badan sel neuron yang lainnya.
Berdasarkan fungsinya, neuron
dibedakan menjadi dua macam,yaitu neuron sensorik da neuron motorik.
·
Neuron sensorik
berfungsi untuk menerima sinyal dari lingkungan dan mengiri ke saraf pusat (
otak atau sumsum tulang belakang ).
·
Neuron motorik
berfungsi untuk mengirim sinyal dari saraf pusat menuju organ lainnya di dalam
tubuh.
Ciri-ciri jaringan saraf
v Jaringan
ini tersusun oleh sel-sel saraf ( neuron )
v Sel
saraf terdiri dari bagian-bagian yang disebut: dendrite,neurit,dan badan sel
v Berfungsi
sebagai koordinasi aktivitas tubuh
2.2.2 Jaringan Epitel
Jaringan
epitel merupakan jaringan
penutup permukaan tubuh,baik permukaan tubuh sebelah luar maupun sebelah dalam, jaringan epitel juga jaringan yang melapisi
permukaan tubuh dan membatasi rongga tubuh
contoh permukaan sebelah luar yang memiliki jaringan
epitelium adalah kulit,sedangkan permukaan sebelah dalam tubuh yang mengandung
epithelium adalah permukaan dalam
usus,paru-paru,pembuluh darah,dan rongga tubuh. Jaringan epitel dapat berasal dari
perkembangan lapisan
ektoderma,mesoderma,endoderma.
Ciri
dan sifat Epitel
a) Disusun
oleh sel-sel dan molekul ekstraseluler
b) Bentuk
bervariasi bergantung pada fungsi dan letak
c) Tidak
terdapat material di antara sel-sel penyusunnya
d) Berfungsi
sebagai penutup dan kelenjar
Tipe
Epitel
Epitel terbagi menjadi
dua kelompok berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu epitel penutup dan
epitel kelenjar.
a. Epitel
penutup
Epitel penutup adalah jaringan yang
tersusun dalam bentuk lembaran yang menutup permukaan luar tubuh, rongga tubuh,
atau saluran yang berhubungan dengan permukaan tubuh. selain sebagai penutup,
epitel tersebut jugs berfungsi untuk proteksi dan absorpsi zat. Epitel terbagi
lagi menjadi beberapa jenis
1.Berdasarkan letak
Ada empat jenis epitel,
jaringan epitel yang melapisi lapisan luar tubuh disebut epitelium; jaringan
epitel yang membatasi rongga tubuh disebut mesotelium; dan jaringan epitel yang
membatasi organ disebut endotelium.
2.Berdasarkan
jumlah lapisan jaringan penyusun
Bentuk epitel penutup
berdasarkan bentuk dan jumlah lapisan jaringan dasar dapat dilihat pada tabel.
Jenis Epitel
|
Gambar
|
Fungsi
|
Terdapat Pada
|
Pipih selapis
|
Pertukaran zat melalui difusi
|
.Pembuluh darah
.Alveoli paru-paru
|
|
Kubus selapis
|
Sekresi
|
.Tubula ginjal
.Kelenjar ludah (lapisan dalam)
.Kelenjar tiroid
|
|
Silindris selapis
|
Sekresi/penyerapan aktif zat zat
|
.Usus halus
|
|
Pipih berlapis
|
Proteksi pada permukaan yang
mudah terkikis
|
.Kulit luar
.Dinding esophagus,anus dan
vagina
|
|
Kubus berlapis
|
Proteksi pada permukaan yang
mudah terkikis
|
.Bagian dalam mulut
.Kelenjar keringat
|
|
Silindris bersilia berlapis semu
|
Silia untuk menggerakkan partikel
yang ada di atasnya
|
.Saluran nasal
.Saluran telur
|
|
Silindris berlapis
|
Sekresi/ ekskresi
|
.Lapisan luar kelenjar
ludah,kelenjar susu,uretra.
|
|
Transisional
|
Proteksi pada bagian yang mudah
berubah volumenya
|
.Kantung kemih
.Ginjal
.Saluran ureter
|
b. Epitel
kelenjar
Epitel kelenjar adalah jaringan yang
terbentuk dari sel-sel yang terspesialisasi untuk memproduksi sekret (getah cair). Molekul yang
disekresikan biasanya disimpan di dalam sel, tepatnya di dalam vakuola sekresi. Sel-sel epitel kelenjar
dapat mensekresikan protein (pankreas), lemak (anak ginjal dan kelenjar minyak
rambut), atau kompleks karbohidrat dan protein (kelenjar air liur).
2.2.3
Jaringan Otot
Jaringan
otot tersusun dari sel-sel yang dapat berkontraksi sehingga mampu melakukan
pergerakan pada berbagai bagian tubuh. sel otot dapat berkontraksi karena
mengandung protein kontraktif yang disebut miofibril.
Miofibril tersusun dari aktin dan miosin. Sel tersebut dikelilingi suatu
lapisan yang disebut sarkolema.
Jaringan otot dibagi menjadi tiga macam, yaitu otot polos, otot rangka (lurik),
dan otot jantung.
Jenis
Jaringan Otot
Jenis Jaringan
|
Ciri-ciri
|
Fungsi
|
Letak
|
Otot polos
|
a.bentuk sel memanjang dengan
ujung meruncing.
b.Berinti satu di tengah.
c.Miofibril tidak berwarna ( polos)
d.Merupakan otot tak sadar ( otot
involunter )
e. Reaksi terhadap rangsang
lambat.
|
a. Melangsungkan
gerakan di luar kehendak contohnya gerak zat/makanan pada saluran pencernaan.
b. Mengontrol
diameter pembuluh darah dan biji mata.
|
Saluran pencernaan,saluran
pernapasan.
Pembuluh darah, dan pembuluh
limfe.
|
Otot Lurik
|
a. Bentuk
sel silindris relative panjang
b. Berinti
banyak terletak di inti.
c. Berabut
myofibril berwarna elap dan terang.
d. Bekerja
di bawah kehendak (otot volunter)
e. Reaksi
terhadap rangsang cepat.
f. Mudah
lelah.
|
a.
Sebagai alat gerak
aktif.
b.
Berkonsentrasi secara
cepat dan kuat untuk menggerakan tulang dan tubuh.
|
Melekat pada rangka ( tendon )
|
Otot Jantung
|
a. Bentuk
silindris,relative panjang
b. Susunan
seperti otot lurik.
c. Berinti
satu atau dua di tengah.
d. Bekerja
tidak di bawahkehendak(otot tidaksadar) di pengaruhi saraf otonom.
e. Kontraksi
secara otomatis.
f. Reaksi
terhadap rangsang lambat.
|
Menyebabkan jantung menguncup dan mengembang
sehingga darah terpompa.
|
Dinding jantung
|
2.2.4 Jaringan
ikat
Jaringan
ikat berfungsi untuk mengikat dan menyokong jaringan lain. Berlawanan dengan
jaringan epitel selnya terkemas rapat, jaringan ikat memiliki kumpulan sel-sel
yang jarang,yang tersebar dalam suatu matriks ekstraseluler. Matriks tersebut
umumnya terdiri atas suatu anyaman serat yang tertanam dalam suatu dasar (
fondasi ) yang seragam yang dapat berupa cairan, seperti agar,atau padatan
Jaringan ikat disebut juga jaringan penyokong.
Jaringan ikat terdiri dari berbagai jenis, di antaranya sebagai berikut :
Nama jaringan
|
Nama sel
|
Matrik
|
Gambar
|
Adiposa
|
Adiposit
|
Lemak
|
|
Ikat padat (ligament dan tendon)
|
Fibrosit
|
Serat kolagen
|
|
Ikat longgar ( facia)
|
Fibrosit
|
Serat kolagen
Serat elastis
Serat retikuler
|
|
Tulang rawan
v Hialin
v Fibrosa
v Elastis
|
Kondrosit
|
Kondrin
|
|
Tulang keras
|
Osteosit
|
v Kolagen
v Kalsium
karbonat
v Kalsium
phosphat
|
|
Darah
|
Eritrosit
Leukosit
Trombosit
|
Plasma
|
Jaringan Lemak ( Adiposa )
Jaringan
lemak tersusun atas sel-sel lemak yang tidak membentuk serat-serat intraseluler
atau matriks, tetapai terspesialisasi untuk menimbun lemak.Jaringan lemak
berasal dari sel-sel mesenkim. Jaringan ini berfungsi sebagai bantalan untuk
melindungi organ-organ secara mekanis dari benturan, sebagai persediaan cadangan makanan,
dan sebagai alat untuk mengatur panas dengan cara membantu menjaga suhu badan
terutama pada bayi yang baru saja dilahirkan. Jaringan lemak terdapat pada
seluruh bagian tubuh, yaitu di bawah kulit di sekitar persendian, serta di
organ bagian dalam seperti ginjal dan jantung.
Jaringan ikat padat
Jaringan
ikat padat memiliki ciri susunan serat yang padat dan jumlah selnya berkurang.
Jaringan ini didominasi oleh serat kolagen tersebut terdapat sel fibroblast.
Sifat jaringan ikat padat adalah tidak elastis. Jaringan ikat padat berfungsi
sebagai menghubungkan antara organ tubuh yang satu dengan tubuh yang lainnya.
Jaringan Tulang Rawan
Bahan jaringan
tulang rawan mengandung suatu kompleks protein dan karbohidrat yang
dikenal sebagai kondromukoid. Sel tulang rawan disebut kondrosit
berfungsi untuk mensintesis matriks.
Berdasarkan
kandungan senyawa matriksnya, jaringan tulang rawan dapat dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu sebagai berikut :
1.Tulang rawan Hialin
2.Tulang rawan elastis
3. Tulang rawan fibroblast
Jaringan Darah
Jaringan
darah dapat disebut sebagai jaringan ikat yang terspesialisasi yang dibentuk
dari sel- sel bebas dan suatu matrik cai ( plasma ). Sel – sel darah
berkembang lalu masuk ke dalam aliran
darah sebagai sel- sel yang sepenuhnya telah terbentuk. Jaringan darah
berfungsi sebagai membawa sari-sari makanan,hormone,oksigen,dan sisa-sisa hasil
metabolisme,
serta mencegah infeksi. Jaringan darah terdiri dari
eritrosit,leukosit, trombosit, dan plasma.
Eritrosit ( sel darah merah )
Eritrosit
berbentuk seperti lempengan bikonkaf ( cekung ganda ) dengan diameter kurang
lebih 8 µm. eritrosit tidak memiliki inti sel ( nucleus ). Sitoplasma eritrosit
mengandung protein yang disebut hemoglobin. Hemoglobin berikatan dengan oksigen
akan membentuk oksihemoglobin. Apabila kandungan oksigen suatu jaringan tubuh lebih rendah dari pada kandungan
oksigen dalam paru- paru, oksihemoglobin akan pecah sehingga oksigen dibebaskan
untuk digunakan dalam proses metabolisme sel. Hemoglobin juga berperan penting untuk mengangkut karbon dioksida dari jaringan
ke paru - paru.
Leukosit ( sel darah putih )
Leukosit
memiliki sebuah nucleus dan tidak mengandung hemoglobin. Gerakan yang dilakukan
leukosit adalah gerakan amuboid. Berdasarkan granula ( butiran – butiran )
dalam sitoplasmanya, leukosit terbagi menjadi dua jenis yaitu :
·
Granulosit
merupakan leukosit yang memiliki protein garnula di dalam sitoplasmanya.
Granulosit menyusun 60 – 70 % dari keseluruhan leukosit. Granula terdiri dari
neutrofil, eusinofil, basofil.
·
Agranulosit
merupakan leukosit yang tidak memilki granula di dalam sitoplasmanya.
Agranulosit terdiri dari limfosit dan monosit.
Trombosit ( keping
darah )
Trombosit
berbentuk lempengan dengan diameter 2-4 µm. Di dalam trombsit banyak terdapat
granula, namun tidak terdapat nucleus. Trombosit membantu penghentian keluarnya
darah akibat kerusakan pada pembuluh darah.
Plasma
Bagian
darah yang cair serta mengandung larutan elektrolit dan protein disebut plasma.
Protein plasma terdiri dari albumin, globulin dan fibrinogen. Selain itu,
plasma juga mengandung sejumlah bahan terlarut, seperti zat makanan, hormone,
dan faktor – faktor pembeku darah.
2.3
Organ Hewan
Organ hewan merupakan kumpulan bermacam-macam
jaringan untuk melakukan fungsi tertentu di dalam tubuh. misalnya, organ kulit
yang terdiri atas jaringan ikat, epitel, otot, pembuluh darah, dan saraf.
Berdasarkan letaknya organ hewan dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu organ dalam dan organ luar. Contoh organ dalam adalah
paru-paru, jantung, lambung, limpa, hati, pankreas, dan usus, sedangkan organ
luar adalah kulit, telinga, mata dan hidung.
2.4 Sistem
Organ Hewan
Sistem organ adalah gabungan dari berbagai organ
yang melakukan fungsi tertentu di dalam tubuh. setiap organ memegang peranan
yang sama penting dalam menjalankan fungsinya. Sistem organ dalam tubuh manusia
dikelompokkan menjadi sebelas, yaitu :
Sistem
organ
|
Komponen
utama
|
Fungsi
utama
|
Pencernaan
|
Mulut,
faring, esofagus, lambung, usus halus, hati, pankreas, anus
|
Pengolahan
makanan (oenelanan. Pencernaan, penyerapan, pembuangan)
|
Sirkulasi
|
Jantung,
pembuluh darah, darah
|
Distribusi
internal bahan-bahan
|
Respirasi
|
Paru-paru,
trakea, pipa pernapasan lain
|
Pertukaran
gas (pengambilan oksigen; pembuangan karbon dioksida)
|
Kekebalan
dan limfatik
|
Sumsum
tulang, nodus limfa, timus, limfa, pembuluh limfa, sel darah putih
|
Pertahanan
tubuh (perlawanan terhadap infeksi dan kanker)
|
Ekskresi
|
Ginjal,
ureter, kandung kemih, uretra
|
Pembuangan
sisa metabolisme; pengaturan keseimbangan osmotik darah
|
Endokrin
|
Pituitari(hipofisis),
tiroid pankreas, kelenjar penghasil hormon lain
|
Koordinasi
aktivitas tubuh (misalnya pencernaan, metabolisme)
|
Reproduksi
|
Ovarium,
testis, dan organ-organ terkait
|
Reproduksi
|
Saraf
|
Otak,
sumsum tulang belakang, saraf dan organ sensoris
|
Koordinasi
aktivitas tubuh; deteksi stimulus dan formulasi atau penentuan respons
terhadap stimulus
|
Integumen
|
Kulit dan
aksesorisnya (misalnya rambut, kuku, dan kelenjar kulit)
|
Perlindungan
terhadap cederamekanis, infeksi, pengeringan)
|
Kerangka
|
Kerangka
(tulang sejati, tendon, ligamen, tulang rawan)
|
Memberi
bentuk tubuh, melindungi organ-organ yang lunak dalam tubuh, tempat menyimpan
cadangan mineral, tempat pembentukan sel-sel darah, dan sebagai alat gerak
pasif
|
Otot
|
Otot
rangka
|
Membantu
pergerakan tubuh (alat gerak aktif), menentukan postur tubuh, dan tempat
menyimpan senyawa cadangan berupa glikogen.
|
Kesimpulan
Di lihat dari ada tidaknya tulang belakang hewan di bagi menjadi
invertebrata dan vertebrata. jaringan pada hewan dibagi menjadi empat, yaitu :
jaringan saraf, jaringan epitel, jaringan otot dan jaringan ikat. Organ di
bedakan menjadi organ dalam dan organ luar. Terdapat sebelas sistem organ pada
hewan.
DAFTAR PUSTAKA
Aryulina, Diah, Ph.D, dkk. 2007. Biologi 2
SMA dan MA untuk kelas XI.
Jakarta : Erlangga
Aryulina, Diah, Ph.D, dkk. 2007. Biologi SMA dan MA untuk kelas X.
Jakarta : Erlangga
Campbell,
dkk. Edisi kelima. BIOLOGI. Jakarta :
Erlangga
Nurhayati, Nunung. 2009. 1700 bank
soal bimbingan pemantapan biologi SMA. Bandung : Yrama Widya
Langganan:
Postingan (Atom)